PEMAHAMAN KARAKTERISTIK DASAR TANAMAN :
GULA DIHASILKAN DARI NIRA TEBU
FASE PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU
Teknik Pelaksanaan
Benih.
Pesemian/Pembibitan
Lahan yang dipergunakan :
Pengolahan Tanah
Waktu tanam.
Untuk lahan kering dimusim hujan yaitu wilayah yang bercurah hujan pendek dengan tipe iklim D4, E3, dan E4, wijen ditanam pada awal musim penghujan agar tanaman tidak mengalami hambatan suhu tanah, ketersediaan air, dan jazad pengganggu. Pada lahan sawah sesudah padi pertama (MK-1) atau padi kedua (MK-2) dimusim kemarau, wijen ditanam segera setelah tanaman sebelumnya dipanen.
Jarak tanam
Secara umum, wijen yang bercabang (Sbr 1, Sbr 3, dan Sbr 4) dianjurkan menggunakan jarak tanam 60 x 25 cm, atau 50 x 25 cm, sedangkan varietas yang tidak bercabang (Sbr 2) dianjurkan dengan jark tanam 40 x 25 cm dengan dua tanaman per lubang.
Syarat Tumbuh
Pertumbuhan tanaman serai wangi dipengaruhi oleh kesuburan tanah, iklim dan tinggi tempat diatas permukaan laut, dan tumbuh di berbagai tipe tanah baik didataran rendah maupun daratan tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl, dengan ketinggian tempat optimum 250 m dpl. Untuk pertumbuhan daun yang baik diperlukan iklim yang lembab, sehingga pada musim kemarau pertumbuhannya menjadi agak lambat.
Tanaman pelindung berpengaruh kurang baik terhadap produksi daun dan kadar minyaknya. Secara umum serai wangi tumbuh baik pada tanah gembur sampai liat dengan pH 5,5 – 7,0.
Dengan curah hujan rata-rata 1.000 – 1.500 mm/tahun dengan bulan kering 4 – 6 bulan, produksi daun menjadi turun tetapi rendemen dan mutu minyak meningkat (Zainal et al., 2004).
Persiapan lahan
Bila lokasi lahannya berupa semak belukar cukup dibabat, dibakar dan langsung dibajak. Setelah pembukaan lahan dilakukan pengajiran lubang tanam. Jarak tanam ditanah yang subur 100 x 100 cm, sedangkan di tanah yang kurang subur 75 x 75 cm. Ukuran lubang tanaman adalah 30 x 30 x 30 cm.