Ketua DPRD Kabupaten Grobogan, Agus Siswanto,S.Sos. bersama Kepala Bidang Penyuluhan, Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Ir. Latifawati Kun Akhadiana, M.M. didampingi petugas dari BPP Kecamatan Tegowanu, Sekretaris Desa Sukorejo dan Pengurus Kelompok Tani Ngudi Mulyo Desa Sukorejo melaksanakan peninjauan lapang pada pelaksanaan Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu yang dilaksanakan dengan metode swakelola padat karya (cash for work) (09/07/2018).
Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Desa Sukorejo tersebut merupakan kegiatan yang bersumber dari Anggaran Tugas Pembantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 sebesar Rp. 66.000.000,00 (Enam Puluh Enam Juta Rupiah).
Sebuah tenda yang dibawahnya terdapat lapak berisi aneka hasil pertanian terlihat di depan pintu gerbang kantor Dinas Pertanian Grobogan tiap hari Jumat. Selain sayur mayur, ada beragam produk hortikultura dan tempe higienis yang disediakan dalam lapak.
“Ini adalah Pasar Tani. Semua barang yang ada disini bisa dibeli masyarakat,” ungkap Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Grobogan Imam Sudigdo.
Menurut Imam, Pasar Tani digelar tiap hari jumat, dari pagi hingga sekitar pukul 11.00 WIB. Penyelenggaraan Pasar Tani dimulai bulan April lalu. Semua barang yang dijual merupakan produk dari petani dari berbagai kecamatan. Pengelolaannya ditangani Koperasi Dinas Pertanian.
Imam menjelaskan, program Pasar Tani diluncurkan dengan beberapa tujuan. Antara lain, untuk mengenalkan potensi pertanian lokal yang dihasilkan para petani. Khususnya, komoditas hortikultura.
Selain itu, Pasar Tani juga bertujuan untuk mempertemukan petani dengan konsumen langsung agar mendapatkan harga lebih murah karena rantai tataniaganya tidak panjang. Selama ini, panjangnya rantai tataniaga atau jalur distribusi berakibat pada tingginya marjin atau selisih harga antara harga beli di petani dengan harga jual produk ke konsumen.
Pada Pasar Tani tersebut, harga yang dijual lebih tinggi dari harga beli dilevel petani tetapi lebih rendah dari harga dipasaran. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan tambahan penghasilan dan konsumen bisa menekan pengeluaran.
Sebagai gambaran, Imam menerangkan, untuk komoditas sayuran gambas harga beli di petani saat ini berkisar Rp 650 per biji. Sedangkan harga gambas dipasaran umum bisa sampai Rp 1.500 per biji. Kalau di Pasar Tani, harga gambas dijual Rp 900-1.000 per biji.
“Hal ini jelas menguntungkan konsumen karena dapat lebih murah. Disisi lain, petani juga lebih untung karena menjual lebih tinggi dibanding menjual ke pengepul. Untuk komoditas lainnya juga diberlakukan seperti itu,” terangnya.
Budidaya komoditas white melon yang dilakukan petani Grobogan ternyata bisa menghasilkan panen yang cukup maksimal. Bahkan, hasil panen komoditas hortukultura yang lebih populer disebut timun Jepang itu sudah berhasil menembus pasar mancanegara.
Salah satu petani yang berhasil mengembangkan white melon adalah Sahid, seorang petani di Dusun Ngemplak, Desa Karanganyar, Kecamatan Geyer. Sahid membudidayakan White Melon pada lahan miliknya seluas 0,4 hektar.
Komoditas white melon ini mulai bisa dipanen perdana pada akhir Juni 2018 lalu. Hasil panen yang didapatkan sebanyak 13 sak.
“Hasil panen cukup bagus tetapi belum sempat ditimbang beratnya. Untuk buah paling besar beratnya bisa sampai 3 kg,” kata Sahid, Sabtu (7/7/2018).
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peranan yang sangat strategis adalah subsektor tanaman pangan, yang meliputi tanaman padi dan palawija. Peranan penting subsektor tanaman pangan adalah dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Mengingat pentingnya peran subsektor tanaman pangan, dibutuhkan informasi mengenai produksi tanaman pangan yang akurat dan menggambarkan kondisi terkini. Salah satu informasi penting yang dibutuhkan dalam penghitungn produksi tanaman pangan adalah hasil per hektar (produktivitas) yang dikumpulkan secara rutin setiap subround melalui Survei Ubinan.
Informasi pokok yang dikumpulkan melalui Survei Ubinan adalah data produktivitas (hasil per hektar) tanaman padi sawah, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. Informasi pendukung lainnya yang juga dikumpulkan antara lain koordinat lokasi ubinan, jenis lahan, cara penanaman, sistem penanaman, jenis kegiatan peningkatan produksi, banyaknya benih dan pupuk yang digunakan, jenis/varietas benih yang digunakan (khusus padi dan jagung), intensitas serangan hama serta cara pengendaliannya, informasi bantuan benih, pupuk, alsintan, dan informasi kualitatif yang berkaitan dengan produktivitas. Mengingat begitu pentingnya data yang dihasilkan melalui Survei Ubinan ini, maka diperlukan pelatihan petugas yang intensif agar data yang dihasilkan benar-benar akurat.
Pelatihan ubinan dilaksanakan mulai tanggal 3-4 Juli 2018 di Hotel Kyriad Grand Master, Purwodadi Kab. Grobogan. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang peserta terdiri dari Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan Petugas Penyuluh Pertanian yang menangani ubinan Stastistik Pertanian.
Pelatihan dibuka oleh Agung Wagito, S. Si, M.Si, mewakili Kepala BPS Kabupaten Grobogan.
Pelatihan pada hari pertama diisi dengan paparan materi oleh instruktur daerah mengenai tata cara pemutakhiran, konsep dan definisi, pencacahan, dan sedikit materi mengenai pengolahan. Dalam pelatihan ini juga dilakukan diskusi mengenai kasus-kasus yang mungkin terjadi di lapangan atau pengalaman-pengalaman di lapangan dalam melaksanakan survei ubinan. Pada hari kedua dilakukan tryout ubinan dengan turun langsung ke lapangan. Pada pelatihan kali ini tanaman pangan yang diubin adalah tanaman padi dan Jagung.
Survey ubinan rutin di lakukan setiap tahun dalam 3 periode, yaitu subround/SR I (periode Januari-april), SR II (periode Mei – Agustus), SR III (Periode September-Desember).
Praktek Lapangan Ubinan Padi berlokasi di Desa Kuripan Kec. Purwodadi Pelatihan Jagung berlokasi di Desa Karanganyar Kec. Purwodadi.
Diharapkan dengan adanya Pelatihan ini diperoleh informasi data yang akurat.