Pemilihan Petani Muda
Pendaftaran :
5 mei 2018 – 17 Agustus 2018
Info Lengkap kunjungi http://www.dutapetanimuda.id/
Keberadaan tanaman waluh masih mudah ditemukan di areal sawah diwilayah Kabupaten Grobogan. Soalnya, sampai saat ini masih banyak petani yang menanam waluh di berbagai kecamatan. Budidaya waluh ini biasanya dilakukan dengan sistim tumpangsari dengan tanaman palawija, utamanya jagung.
“Hampir setiap tahun, saya selalu nanam waluh. Lahan yang saya tanami waluh luasnya sekitar 0,5 hektar,” kata Darmanto, petani di Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo.
Menurutnya, budidaya waluh biasanya dilangsungkan saat masa marengan/apitan atau dalam kurun waktu bulan Januari-Maret. Budidaya waluh dilakukan dengan cara tumpangsari pada tanaman jagung atau jagung manis. Biasanya benih waluh ditanam saat tanaman jagung sudah berumur 20-30 hari.
Hasil budidaya waluh selama ini dinilai cukup menggembirakan dan pemasarannya mudah karena sudah ada pengepul yang menampung hasil panen. Harga jual waluh biasanya ditentukan dari ukuran fisiknya. Untuk waluh ukuran super, harganya bisa sampai Rp 4 ribu per buah. Sementara waluh ukuran besar Rp 3 ribu dan ukuran tanggung Rp 2.500.
Ketua Kelompok Tani Nedyo Mulyo Desa Godan Suhadi menambahkan, selain hasilnya cukup bagus ada alasan lain yang membuat petani masih suka menanam waluh. Yakni, biayanya murah dan perawatannya tidak begitu sulit. Disamping itu, tanaman waluh juga relatif aman dari serangan hama.
“Faktor lainnya, hasil panen mudah sekali dijual. Satu hal lagi, buah waluh ini tahan lama dan tidak mudah busuk,” katanya. (Agung N)
Tanaman semangka merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di Kabupaten Grobogan, dengan luas tanam semangka pada tahun 2016 mencapai 580 Ha. Sentra tanaman ini berada di Kecamatan Penawangan, Purwodadi dan Brati.
Dalam rangka pengembangan kawasan tanaman semangka di daerah baru, maka Dinas Pertanian Grobogan mengadakan Sekolah Lapang (SL) Semangka di Kelompok Tani Trisno Tani DesaTambakselo, Kecamatan Wirosari yang dimulai pada hari ini (02-10-2017).
Kasi Produksi Tanaman Buah-Buahan, Bidang Hortikultura, Slamet Waluyo, S.TP. dalam pengarahannya menjelaskan SL ini bertujuan agar petani memahami teknologi budidaya semangka secara baik dan benar sesuai Standar Operasional Prosedut (SOP) yang ada serta tepat guna.
Sekolah Lapang ini dihadiri pula oleh Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Wirosari, Penyuluh setempat dan petani semangka Dusun Wonorejo, Desa Tambakselo.
Pelaksanaan SL dilaksanakan dengan metode diskusi interaktif beserta praktek tanam dilapangan yang memberi kesempatan belajar bagi petani untuk berinteraksi dengan efektif. Para petani semangka diajak secara langsung mengamati kondisi lingkungan sekitarnya untuk menemukan sendiri ilmu dan prinsip-prinsip budidaya semangka yang baik dan benar.
“Pola pendidikan Sekolah Lapang bukan juga sekedar ‘learning by doing’ (belajar dari pengalaman), melainkan suatu proses pembelajaran langsung bagi petani, sehingga peserta didik dapat menguasai suatu proses ‘discovery learning’ (penemuan ilmu) yang dinamis serta dapat diterapkan dalam manajemen lahan pertaniannya maupun kehidupan sehari-hari” Slamet menambahkan.
Sekolah lapang ini diawali dengan pengamatan di sawah dan dibagi dalam 3 kelompok dilanjutkan presentasi dari masing-masing kelompok, diskusi antar kelompok dan penyelesaian masalah hasil pengamatan di sawah. Menurut ketua kelompok, H. Karmadi, hamparan Poktan Trisno Tani sebagian besar memang rutin ditanami tanaman hortikultura setiap tahunnya (Arrum).
Memasuki Musim Tanam pertama, Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan mengoptimalisasikan Brigade Alsintannya untuk melayani kelompok tani yang memerlukannya untuk tanam.
Brigade Alsintan ini merupakan unit pelayanan alat dan mesin pertanian dalam rangka mendayagunakan alat dan mesin pertanian bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun bantuan dari pihak lainnya, agar proses produksi, panen, pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan bisa berjalan lebih optimal.
Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan memiliki 2 gudang Brigade Alsintan yang berlokasi di BPP kecamatan Godong dan BPP Kecamatan Wirosari. Alsintan yang berada di gudang Brigade Alsintan Kecamatan Wirosari antara lain: traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, hand sprayer, rice transplanter dan paddy combine harvester. Alat tanam jagung dan kedelai juga tersedia di gudang ini.
Kepala UPT Dinas Pertanian Kecamatan Wirosari, Cahyo mengatakan bahwa Kelompok Tani di daerah sekitarnya sangat terbantu dengan hadirnya Brigade Alsintan di Gudang Kantor BPP Kecamatan Wirosari ini. Sejak tahun 2015 sampai sekarang, jumlah alsintan di Gudang Brigade Alsintan semakin banyak dan beragam. Manfaatnya pun semakin dirasakan oleh petani.
Kelompok Tani Ngudi Karyo Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari merupakan salah satu kelompok tani yang memanfaatkan Brigade Alsintan ini, khususnya peminjaman traktor roda dua. Menurut M. Sholeh, ketua kelompok Ngudi Karyo, dia meminjam 2 unit traktor roda dua untuk Musim Tanam ini. Luas sawah kelompok tersebut adalah 97 Ha. Selama ini mereka baru mempunyai 2 unit traktor roda dua milik pribadi, sehingga saat pengolahan tanah yang waktunya hampir bersamaan waktunya, kami sangat membutuhkan tambahan traktor. “Kami beruntung masih bisa pinjam traktor di BPP” ujarnya lega.
“Dengan adanya gudang Brigade Alsintan di BPP ini sangat bermanfaat dan membantu petani,” tambahnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Teguh, pengurus kelompok Enggal Mulyo, Desa Tambakselo Kecamatan Wirosari dan Kelompok-kelompok yang ikut meminjam alsintan di Gudang Brigade Alsintan BPP Wirosari. Tidak hanya dari Kecamatan Wirosari, tapi juga kecamatan di sekitar Wirosari seperti Ngaringan, Purwodadi, Brati, Klambu, Kradenan dan Pulokulon juga merasakan manfaatnya.
“Dari 40 unit traktor roda dua yang ada di gudang, saat ini masih 7 unit,” ujar Ariesta Prananta, petugas Brigade Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan yang mengelola Gudang Brigade Alsintan Kecamatan Wirosari .(Arrum)
Seorang Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Dinas Pertanian Grobogan mempelopori budidaya bawang merah di Desa Plosrejo, Kecamatan Tawangharjo. Upaya yang dilakukan PPS bernama Slamet Haryono itu tidak sekedar berupa ajakan tetapi langsung memberikan contoh nyata dengan menaman bawang merah diareal sawahnya.
Sawah yang ditanami barang merah luasnya 0,25 hektar. Lokasinya berada di Dusun Jetak, Desa Plosorejo. Saat ini, benih bawang merah mulai ditanam dilahan dengan melibatkan 10 orang pekerja.
Budidaya bawang merah ini adalah kali kedua yang dilakukan bapak dua orang anak tersebut. Tahun lalu, Slamet sudah mencoba membudidayakan bawang merah untuk pertama kalinya.
“Pada edisi pertama, hasilnya sangat menguntungkan. Oleh sebab itu, tahun ini saya mencoba menanam bawang merah lagi,” kata pria berusia 50 tahun itu.
Budidaya bawang merah yang dilakukan Slamet tidak semata-mata untuk mencari keuntungan. Namun, usaha itu juga dilakukan untuk memberikan pembelajaran pada petani di Plosorejo mengenai cara budidaya bawang merah. Soalnya, sejauh ini, baru Slamet saja yang berani mencoba membudidayakan bawang merah.
Ada beberapa faktor yang membuat petani di Desa Plosorejo belum berani menaman bawang merah. Antara lain adalah masalah biaya yang angkanya cukup besar.
Sebagai gambaran, untuk menaman bawang merah pada lahan seluas 0,25 hektar butuh benih sebanyak 250 kg. Harga benih per kg sekitar Rp 23 ribu. Total biaya untuk penyiapan benih sekitar Rp 5,7 juta.
Selain benih, masih ada komponen biaya lainnya. Yakni, biaya tenaga kerja untuk penyiapan lahan, penamanan dan perawatan. Kemudian, biaya lainnya untuk pembelian obat-obatan.
“Biaya untuk budidaya bawang merah ini memang cukup besar dan ini sering jadi kendala bagi petani. Untuk itu, saya mencoba memberikan pembelajaran supaya petani paham cara budidaya dan hasil yang didapat dari bawang merah ini,” jelas PPS yang sudah bertugas sekitar tiga tahun itu.(Agung.N)
Dinas Pertanian Grobogan @dispertan
Pagi #SmartTani
Selamat hari minggu berkumpul bersama keluarga dan selamat beraktivitas 😉😃
#GroboganHebat… https://t.co/dEepOwGbXO
Dinas Pertanian Grobogan @dispertan
Meskipun libur kerja Dibyo petugas POPT @dispertan bersama Kades tetap semangat mendampingi petani, melaksanakan Ge… https://t.co/mc7cwT2lyy
Dinas Pertanian Grobogan @dispertan
Pertemuan rutin paguyuban pengecer pupuk bersubsidi se-Kecamatan Penawangan, hadir Koordinator PPL @dispertan, Dist… https://t.co/VZCJb4Rsf6